Selasa, 06 September 2011

TETANUS


Tetanus

Pengertian
Tetanus adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh clostridium tetani yang menghasilkan exotiksin.

Etiologi
Clostridium tetani yang hidup anaerob

Gejala dan Tanda
  1. trismus (kesukaran membuka mulut) karena spasme otot-otot mastikatoris.
  2. kaku kuduk sampai opistotonus (karena ketegangan otot-otot trunki).
  3. ketegangan pada otot dinding perut.
  4. kejang tonik terutama bila dirangsang karena toksin yang terdapat di kornu anterior.
  5. risus sardonikus karena spasme otot-otot muka (alis tertarik ke atas), sudut mulut tertarik keluar dan kebawah, bibir tertekan kuat pada gigi.
  6. kesukaran menelan, gelisah, irirtabel, mudah dan sensitif pada rangsangan eksternal, nyeri kepala, nyeri anggota badan sering merupakan gejala dini.
  7. laringospasme dan tetani predisposisi untuk respiratori arrest, atetlektasis dan pnemonia. Demam biasanya tidak ada atau ada tapi ringan. Bila ada demam kemungkinan prognosis buruk.
  8. tenderness pada otot-otot leher dan rahang.







Patofisiologi



 














































 


































Pemeriksaan diagnostik
  1. pemeriksaan fisik; adanya luka dan ketegangan otot yang khas terutama pada rahang.
  2. pemeriksaan darah (kalsium dan fosfat)
Terapi keperawatan
  1. isolasi penderita untuk menghindari rangsangan. Ruangan perawatan harus tenang.
  2. perawatan luka dengan revanol. Betadin, H2O2.
  3. bila perlu diberikan oksigen dan kadang-kadang diperlukan tindakan trakeostomi untuk menghindari obstruksi jalan napas.
  4. jika banyak sekret pada mulut akibat kejang atau penumpukan saliva maka dibersihkan dengan pengisap lendir.
  5. makanan dan minuman melalui sonde lambung. Bahan makanan yang mudah dicerna dan cukup mengandung proteindan kalori.

Prognosa
Dipengaruhi oleh beberapa faktor
1.      Masa Inkubasi
Makin panjang masa inkubasi biasanya penyakit makin ringan, sebaliknya makin pendek masa inkubasinya penyakit makin berat. Pada umuimnya bila inkubasi kurang dari 7 hari maka tergolong berat.
2.      Umur
Makin muda umur penderita seperti pada neonatus maka prognosanya makin jelek
3.   period of onset
period of onset adalah waktu antara timbulnya gejala tetanus, misalnya trismus sampai terjadi kejang umum. Kurang dari 48 jam prognosa jelek.
4.   Panas
pada tetanus, febris tidak selalu ada. Adanya hiperpiraksia maka prognosanya jelek.
5.   Pengobatan
pengobatan yang terlambat prognosa jelek.
6.   Ada tidaknya komplikasi
7.   Frekuensi kejang
semakin seringkejang semakin jelek prognosanya.

Diagnosa Keperawatan
1.      Tidak efektif bersihan jalan napas berhubungan dengan meningkatnya sekresi atau produksi mukus.
2.      Resiko aspirasi berhubungan dengan kemingkatnya sekresi, kesukaran menelan, dan spasme otot faring.
3.      Resiko injuri berhubungan dengan aktifitas kejang
4.      Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang kurang.
5.      Nyeri berhubungan dengan toksin dalam sel saraf dan aktifitas kejang.
6.      Perubahan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesukaran menelan dan membuka mulut dan adanya aktifitas kejang.
7.      Kurangnya pengetahuan diri berhubungan dengan tirah baring dan aktifitas kejang.
8.      Kecemasan orang tua berhubungan dengan kemungkinan injuri selama kejang.

Perencanaan
1.      Anak akan memperlihatkan kepatenan jalan napas dan tidak terjadi aspirasi yang ditandai dengan jalan napas bersih dan tidak ada sekresi.
2.      Anak akan memperlihatkan kepatenan jalan napas dan tidak terjadi aspirasi yang ditandai dengan jalan napas bersih dan tidak ada sekresi.
3.      Anak terbebas dari injury yang ditandai dengan tidak ada injury selama kejang.
4.      Anak tidak memperlihatkan kekurangan volume cairan yang ditandai dengan membran mukosa lembab, dan turgor kulit baik.
5.      Rasa nyeri berkurang yang ditandai denagan anak  sedikit tenang dan tidak menunjukkan muka yang menyeringai dan tidak gelisah.
6.      Status nutrisi anak terpenuhi yang ditandai dengan berat badan stabil atau sesuai usia, dan makanan 90% dapat dikonsumsi.
7.      Kebutuhan aktifitas sehari-hari dapat terpenuhi yang ditandai dengan berat badan stabil atau tidak menunjukkan penurunan karena kebutuhan nutrisi terpenuhi, tempat tidur bersih, tubuh anak bersih, tidak ada iritasi pada kulit, buang air besar dan kecil dapat dibantu.
8.      Orang tua dapat memahami tentang perawatan dan pengobatan serta penanganan kejang pada anak.
9.      Orang tua menunjukkan rasa cemas berkurang dan dapat mengekspresikan perasaan tentang kondisi anak yang dialami.

Implementasi
  1. Meningkatkan kepatenan jalan napas yang mencegah aspirasi.
·         Kaji status napas setiap 2 – 4 jam atau sesuai protokol.
·         Lakukan penghisapan lendir dengan hati-hati dan pasti.
·         Gunakan sudip lidah saat kejang.
·         Miringkan ke samping untuk drainage.
·         Pemberian oksigen sesuai program.
·         Pemberian sedative sesuai program.
·         Pertahankan kepatenan jalan napas dan bersihkan mulut.
3         Menghindari terjadinya injury pada anak
·         Pasang pengaman tempat tidur.
·         Tempatkan anak pada tempat tidur ayau pengalas yang lembut.
·         Hindari hal-hal yang dapat meningkatkan rangsangan jekang; suara, sinar yang terang, sentuhan-sentuhan.
·         Anak harus diistirahatkan dan tempatkan pada ruang khusus.
·         Antisipasi prosedur-prosedur yang dapat merangsang untuk terjadinya kejang.
·         Hidari benda-benda yang membahayakan.
·         Pasang sudip lidah pada mulut bila kejang.
·         Tempatkan anak dengan posisi mirng ke samping saat kejang untuk mencegah lidah jatuh ke belakang yang dapat menyebabkan obstruksi jalan napas.
·         Jangan gunakan restrain pada anak.
·         Catat aktivitas kejang, frekwenasi, lamanya dan faktor pencetusnya.
·         Pantau pernapasan selama kejang, buka baju yang dapat mengganggu saat kejang.
·         Berikan antikejang dan antibiotik sesuai program.
Meningkatkan status hidrasi anak.
·         Kaji intake dan output
·         Kaji tanda-tanda dehidrasi, ubun-ubun, membran mukosa, dan turgor kulit
·         Berikan dan pertahankan intake cairan oral atau perparenteral sesuai indikasi
·         Monitor berat jenis urine
·         Pertahankan kepatenan NGT
5     Mengurangi rasa nyeri
·         Kaji tingkat nyeri
·         Pemberian anti kejang, dan penenang
·         Hindari hal-hal yang dapat menimbulkan rangsang
·         Berikan suasana lingkungan yang tenang
·         Tempatkan pada tempat tidur yang nyaman
6          Meningkatkan status nutrisi pada anak
·         Pertahankan NGT untuk inyake makanan
·         Kaji bising usus bila perlu dan hati-hati karena sentuhan dapat merangsang kejang
·         Berikan nutrisi yang tinggi kalori dan protein
·         Berikan nutrisi perparenteral sesuai program
·         Timbang berat badan sesuai protokol
7          Pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari
·         Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan aktifitas, makan-minum, mengenakan pakaian. BAK dan BAB, membersihkantempat tidur, dan kebersihan perseorangan.
·         Berikan makanan perparenteral bila indikasi
·         Libatkan orang tua dalam perawatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan demonstrasikan, seperti bagaimana cara memandikan anak dan sebagainya
8          Meningkatkan pengetahuan orang tua
·         Jelaskan hal-hal yang dapat merangsang kejang; suara, sentuhan-sentuhan, sinar atau lampu yang sangat terang
·         Jelaskan tentang penanganan kejang untuk menghindari injury seperti pasang sudiop lidah, miringkan kepala kesamping untuk drainage
·         Jelaskan agar lingkungan tetap tenang
·         Jelaskan perawatan yang perlu dilakukan oleh orang tua pada anak, memnuhi kebutuhan sehari-hari
9          Mengurangi rasa cemas pada orang tua
·         Jelaskan tentang aktifitas kejang yang terjadi pada anak
·         Ajarkan orang tua untuk mengekspresikan perasaanya tentang kondisi anak
·         Jelaskan semua prosedur yang akan dilakuan
·         Gunakan komunikasi dan sentuhan terapiutik

Perencanaan Pemulangan
·         Jelaskan perawatan yang diperlukan; pemenuhan kebutuhan sehari-hari
·         Jelaskan pentingnya konsumsi makanan tinggi kalori dan protein
·         Bila adagangguan mobilitas fisik ajarkan untuk ROM di rumah
·         Jelaskan pentingnya stimulasi tumbuh kembang seperti; kebutuhan bermain
·         Jelaskan obat-obat yang diberikan, efek samping, tujuan dan reaksinya
·         Jelaskan faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit tetanus, adanya luka
·         Jelaskan pentingnya imunisasi tetanus pada anak

























ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT TROPIS/INFEKSI
{DIPHTERI, CAMPAK, TETANUS}








Oleh ; Kelompok IX/2B
Himatus T
Lukman Efendi
Moch. Yahya
Suharmiadi





DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM SETUDI KEPERAWATAN MALANG
2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar